Jumat, 03 Mei 2013

PROTA, PROMES, DAN KALDIK


A.      PROTA ( Program Tahunan )
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa. Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun.
Program Tahunan ( Prota ) dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai. Karena prota ini merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi (satuan pendidikan, mata pelajaran, tahun pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu dan keterangan).
Dalam menyusun Prota, komponen yang harus ada sebagai berikut:
a. Identitas (mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran).
b. Format isian (semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, matei pokok, dan alokasi waktu).

B.       PROMES ( Program Semester )
Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.
Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan. Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program semester ini berisikan:
  1. Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran)
  2. Format isian (standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, jumlah jam pertemuan (JJP), dan bulan).


C.      KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, dan hari libur. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.
Penyusunan kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efisiensi, efektivitas, dan hak-hak peserta didik. Dalam kalender pendidikan dapat kita lihat berapa jam waktu efektif yang dapat di gunakan untuk kegiatan pembelajaran. Termasuk waktu libur, dan lain – lain. Adapun Fungsi kalender pendidika, yaitu sebagai berikut :
  • Mendorong efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran di sekolah/madrasah
  • Menyerasikan ketentuan mengenai hari efektif dan hari libur sekolah/madrasah
  • Pedoman dalam menyusun program kegiatan pembelajaran sekolah
  • Pedoman bagi guru untuk menyusun program tahunan, program semester serta membuat silabus dan satuan acara pembelajaran
Komponen- komponen  kalender pendidikan yaitu :
a) Permulaan dan akhir tahunan pembelajaran.
1.    Penerimaan siswa baru
2.    Kegiatan hari – hari pertama masuk sekolah
3.    Kegiatan belajar mengajar
4.     Ulangan umum semester
5.    Ujian Akhir Sekolah/ UAN
6.    Pembagian buku pribadi dan rapor
7.    Penyerahan surat tanda tamat belajar
b) Hari efektif belajar
c) Hari – Hari libur sekolah
  • Libur semester
  • Libur khusus
  • Libur umum

Sumber :
http://www. Psb. Psma. Org.
Materi dari ibu dosen

BAHAN AJAR


A.      PENGERTIAN BAHAN AJAR
Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.  Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).
Dan bahan ajar dapat diartikan sebagai seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.  
B.       BENTUK BAHAN AJAR
Bentuk bahan ajar ada 5 jenis, yaitu :
1.      Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,
2.      Audio Visual seperti: video/film,VCD
3.      Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH
4.      Visual: foto, gambar, model/maket.
5.      Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet

C.      CAKUPAN BAHAN AJAR
Cakupan bahan ajar terdiri dari komponen-komponen, sebagai berikut :
a.       judul, MP, SK, KD, Indikator, Tempat
b.      Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
c.       Tujuan yang akan dicapai
d.      Informasi pendukung
e.       Latihan-latihan
f.        Petunjuk kerja
g.      Penilaian

D.      MANFAAT BAHAN AJAR
Manfaat bahan ajar bagi pendidikan, yaitu :
*        Menimbulkan minat baca
*        Ditulis dan dirancang untuk siswa
*        Menjelaskan tujuan instruksional
*        Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel
*        Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai.
*        Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih
*        Mengakomodasi kesulitan siswa
*        Memberikan rangkuman
*        Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
*        Kepadatan berdasar kebutuhan siswa
*        Dikemas untuk proses instruksional
*        Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa
*        Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.

E.       JENIS-JENIS BAHAN AJAR
Jenis-jenis bahan ajar seperti :
         Lembar informasi (information sheet)
         Operation sheet
         Jobsheet
         Worksheet
         Handout
         Modul



ASSESMEN KINERJA dan ASESMEN PORTOFOLIO




A.      ASSESMEN KINERJA
Asesmen Kinerja yaitu penilaian terhadap proses perolehan penerapan pengetahuan dan keterampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukan kemampuan siswa dalam proses dan produk. Asesmen kinerja adalah suatu prosedur yang menggunakan berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi tentang apa dan sejauhmana yang telah dilakukan dalam suatu program. Pemantauan didasarkan pada kinerja (performance) yang ditunjukkan dalam menyelesaikan suatu tugas atau permasalahan yang diberikan.
Cara melaksanakan asesmen kinerja, dapat dikelompokkan menjadi:
1.        Asesmen Kinerja klasikal digunakan untuk mengases kinerja siswa secara keseluruhan dalam satu kelas keseluruhan dan terbukti paling mudah dan efisien untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
2.        Asesmen Kinerja kelompok untuk mengases kinerja siswa secara berkelompok. Kinerja kelompok sangat efektif untuk melihat kerjasama di antara anggota kelompok dan kualitas kerja tim selama kegiatan misalnya kegiatan praktikum.
3.        Asesmen Kinerja individu untuk mengases kinerja siswa secara individu. Asesmen kinerja secara individual paling tepat dipilih untuk mengungkap sikap dan keterampilan personal siswa. Dengan jumlah siswa yang sangat banyak, asesmen kinerja individual ini agak sulit dilakukan. Untuk kemudahan proses asesmen kinerja individual, guru dapat mengawali denganbhanya mengakses beberapa siswa sesuai kesanggupan guru.
Asesmen kinerja yang meliputi tiga fase penting, yaitu :
1.         Fase 1 : mendefinisikan kinerja. Pada tahap ini ditentukan jenis kinerja apa yang ingin dinilai. Misalnya kemampuan menggunakan mikroskop dapat diurai menjadi: membawa mikroskop dengan benar, menggunakan lensa dengan pembesaran kecil terlebih dahulu, mengatur pencahayaan, memasang preparat, dan memfokuskan bayangan benda.
2.         Fase 2 : mendesain latihan-latihan kinerja. Setelah kinerja yang akan dinilai ditentukan tahap berikutnya adalah menyediakan pembelajaran yang memungkinkan aspek kinerja yang akan dinilai dapat muncul. Misalnya guru akan menilai kemampuan menggunakan mikroskop, maka KBM yang dipersiapkan adalah praktikum dengan menggunakan mikroskop.
3.         Fase 3 : melakukan penskoran dan perekaman/pencatatan hasil. Assesman kinerja bersifat lugas (fleksibilitas) dalam pengembangan bagian-bagiannya, tetapi ada beberapa yang perlu diperhatikan yaitu ketika meninjau faktor-faktor konteks dalam rangka pengambilan keputusan tentang kapan mengadopsi metode-metoda assesman kinerja.

B.       ASESMEN PORTOFOLIO
Asesmen portofolio merupakan asesmen otentik yang menggambarkan kemajuan belajar siswa dengan bukti-bukti yang diseleksi bersana oleh siswa dan guru. Bukti-bukti yang dikumpulkan dalam portofolio merupakan hasil seleksi bersama antara siswa dan guru yang dianggap karya terbaik dan berarti bagi siswa. Portofolio dapat digunakan untuk berbagai keperluan mendokumentasikan kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu, mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki, membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar, dan mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar.
Penerapan portofolio memberikan keuntungan yaitu kemajuan belajar siswa dapat terlihat jelas, menekankan pada hasil pekerjaan terbaik siswa dapat serta memberikan pengaruh positif dalam belajar, membandigkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar dari pada membandingkan dengan pekerjaan orang lain, siswa dilatih untuk menentukan pilihan karya terbaik, memberikan kesempatan kepada siswa bekerja sesuai dengan perbedaan ndividu, dan dapat menjadi alat komunikaasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa itu sendiri, orang tua dan pihak lain yang terkait.
Adapun bentuk-bentuk asesmen portofolio diantaranya sebagai berikut :
1.        Catatan aneckdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk kejadian mengenai perilaku siswa, khususnya selama berlangsungnya proses pembelajaran.
2.        Ceklis atau daftar cek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan perkembangan yang hendak dicapai.
3.        Skala penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan siswa.
4.        Respon-respon siswa terhadap pertanyaan.
5.        Tes skrining yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan siswa setelah pengajaran dilakukan.
Sedangkan langkah-langkah dalam penerapan asesmen portofolio ada 3 langkah, yaitu sebagai berikut :
1.        Tahap Persiapan yang meliputi :
a.         Menentukan jenis portofolio yang akan dikembangkan.
b.         Menentukan tujuan penyusunan portofolio.
c.         Memilih kategori-kategori pekerjaan yang akan dimasukkan portofolio.
d.         Meminta siswa untuk memilih tugas-tugas yang akan dimasukkan dala portofolio.
e.         Guru mengembangkan rubrik untuk menyekor pekerjaan siswa.
2.        Mengatur portofolio
Portofolio diatur sesuai kesepakatan selama satu semester. Siswa harus diinformasikan bahwa semua tugas atau beberapa tugas tersebut akan dijadikan bukti dalam portofolio. Portofolio dapat disimpan di dalam folder khusus untuk setiap siswa.
3.        Pemberian nilai akhir portofolio
Bagian akhir yaitu menilai portofolio yang telah lengkap. Aspek yang dinilai meliputi isi portofolio, dan kelengkapan portofolio yang meliputi pemberian sampul, nama pengembang dan perencana ( siswa dan guru ), daftar isi serta refleksi diri.